Checklist Desain Website: 15 Langkah Website Profesional

Dipublikasikan pada
Professional website design checklist with 15 essential steps before launching, ensuring a modern, responsive, and SEO friendly look.

Seperti membangun rumah, desain website butuh perencanaan matang agar hasilnya sesuai ekspektasi. Karena meluncurkan situs web adalah langkah penting bagi bisnis maupun individu yang ingin membangun kehadiran online yang kuat. 

Hal tersebut berlaku untuk Anda yang membuat situs baru dari nol atau memperbarui yang sudah ada. Tentunya ada persyaratan membuat website profesional yang harus dipenuhi agar hasilnya optimal. 

Dengan begitu banyak tahapan dalam proses membangun dan meluncurkan website, tidak heran jika banyak orang merasa kewalahan.

Tapi tenang! Disini VRDA akan memandu langkah membuat website yang tepat, dan memastikan semua unsur penting dalam sebuah website terpenuhi.

Melalui checklist desain website VRDA yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan unik bisnismu serta audiens target, kamu bisa menyederhanakan proses desain dan memastikan tidak ada langkah penting yang terlewat.

15 checklist desain website VRDA juga dibuat menarik dan ramah SEO. Buat situs profesional Anda yang siap meningkatkan kredibilitas dan penjualan bisnismu, yuk!

Dengan mengikuti daftar periksa ini, Anda dapat meluncurkan situs web dengan percaya diri, menghindari kesalahan umum, dan memaksimalkan potensi website sebagai aset digital yang profesional dan fungsional.

Kenapa Penting Memiliki Checklist Sebelum Mendesain Website

  • Mencegah langkah terlewat yang bisa mengganggu performa website.
  • Memastikan hasil konsisten dengan brand dan tujuan bisnis.
  • Mempercepat proses pembuatan karena ada panduan jelas.
Ilustrasi mencari pentingnya memiliki Checklist desain website, dan mengikuti daftar langkah penting sebelum peluncuran website
Ilustrasi mencari pentingnya memiliki Checklist desain website, dan mengikuti daftar langkah penting sebelum peluncuran website

Checklist Desain Website – 15 Langkah Penting

Dalam artikel ini, VRDA memberikan panduan lengkap checklist desain website berisi 15 langkah untuk mendesain dan meluncurkan situs yang user friendly, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. 

Dimulai dari tahap riset pengguna hingga pengujian akhir, checklist ini membantu memastikan semua unsur penting dalam sebuah website terpenuhi dan tidak ada aspek krusial yang terlewat. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat membangun website profesional yang menarik, relevan, dan siap mendukung pertumbuhan bisnis Anda di dunia digital.

1. Tahap Riset

User Research

Dengan mengumpulkan dan menganalisis data tentang calon pengguna website atau pengguna produk Anda, anda dapat memahami Masalah dan kebutuhan mereka, Perilaku mereka, serta Ekspektasi mereka.

Gunakan data kuantitatif dan kualitatif untuk memahami masalah pengguna serta menyesuaikan desain sejak tahap awal.

Market & Competitor Research

Kenali posisi pasar dan pelajari kekuatan serta kelemahan kompetitor agar Anda dapat tampil berbeda.

Untuk melakukan riset pasar dan kompetitor, langkah pertama adalah mengidentifikasi kompetitor utama dengan memanfaatkan mesin pencari, media sosial, dan direktori industri untuk menemukan bisnis sejenis. Setelah itu, analisis website kompetitor dengan memperhatikan desain, konten, layanan atau produk, serta strategi engagement yang mereka terapkan.

Selanjutnya, gunakan tools SEO seperti Semrush atau Ahrefs untuk mengetahui kata kunci yang mereka targetkan serta profil backlink yang mereka miliki. 

Terakhir, ikuti perkembangan tren industri dengan membaca blog industri, berlangganan newsletter, dan aktif bergabung dalam forum atau komunitas yang relevan.

Melakukan user research serta market & competitor research serta mengikuti tren industri, akan memberikan wawasan berharga untuk menyusun strategi yang tepat.

2. Tentukan Tujuan

Menentukan tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan pengembangan website dan menjadi acuan dalam mengukur keberhasilan. Apakah anda membuat website untuk branding, lead generation, penjualan, atau edukasi? Tujuan akan mempengaruhi struktur halaman, gaya konten, hingga fitur yang dibutuhkan.

Setelah Anda riset dan memahami siapa target audiens yang ingin Anda jangkau. Hal ini akan membantu menyesuaikan tone copywriting dalam website anda, struktur navigasi, dan format interaksi di website.

Selanjutnya, buat jalur konversi yang jelas dengan merancang alur yang membawa pengunjung dari tahap awal masuk ke website, kemudian tertarik dengan konten atau penawaran, hingga akhirnya melakukan aksi seperti mengisi formulir atau mengklik tombol CTA.

Pilih juga design website sesuai kebutuhan, dan hindari solusi “satu untuk semua” dalam website Anda.

3. Pemilihan Web Builder & Hosting

Memilih website builder dan penyedia hosting yang tepat adalah langkah krusial untuk memastikan kinerja optimal, keamanan terjaga, dan pengelolaan website yang mudah.

Untuk memahami lebih dalam, terutama mengenai perbedaan antara domain dan hosting, Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya di artikel VRDA: Cara Membuat Website dari Nol! Mulai Website Profesional di 2025.

4. Pengaturan SSL Certificate

SSL Certificate adalah sertifikat keamanan digital yang mengenkripsi data antara browser pengguna dan server website, memastikan informasi tetap aman dari peretasan. Website dengan SSL ditandai URL “https://” dan ikon gembok, meningkatkan kepercayaan pengunjung serta peringkat SEO di Google.

5. Rancang Tata Letak & Elemen Desain

Desain layout dan tampilan website perlu dirancang dengan mempertimbangkan pengalaman pengguna. Gunakan sitemap dan wireframe untuk merancang struktur halaman secara menyeluruh, termasuk penempatan gambar, teks, tombol CTA, dan menu navigasi. 

Tentukan logo, tipografi, dan palet warna yang konsisten untuk mencerminkan identitas merek secara jelas. Pastikan tone, gaya visual, dan pesan yang disampaikan selaras, serta hindari penggunaan branding ganda yang dapat membingungkan pengguna. 

Siapkan aset visual seperti foto, ilustrasi, dan ikon berkualitas tinggi, dan jangan sepenuhnya bergantung pada stok gambar agar tampilan website tetap unik dan autentik.

Perencanaan desain dan tata letak yang tepat akan memperkuat pengalaman pengguna sekaligus menyampaikan pesan brand dengan lebih efektif.

6. Halaman penting website

Pastikan kamu sudah menyiapkan halaman-halaman penting seperti homepage, about, contact, layanan atau produk, serta blog. Setiap halaman harus memiliki fungsi yang jelas, konten yang terstruktur, dan ajakan bertindak (CTA) yang mendorong pengunjung melakukan langkah berikutnya.

Sebelum mulai membuat halaman penting website, pastikan Anda memahami Website Harus Berisi Apa? 7 Konten Wajib agar Menarik & Profesional yang sudah VRDA bahas sebelumnya.

7. Optimalkan Gambar & Konten (Copywriting)

Gunakan gambar dan foto asli yang benar-benar merepresentasikan brand dan pesan yang ingin kamu sampaikan. Teks pun perlu disesuaikan agar selaras dengan gaya komunikasi dan tujuan brand kamu.

Mengoptimalkan gambar dan teks di website penting untuk mempercepat loading, meningkatkan pengalaman pengguna, dan membantu peringkat SEO. Kompres gambar agar lebih ringan tanpa mengurangi kualitas, gunakan alt text yang mendeskripsikan gambar secara akurat, dan susun teks agar mudah dibaca, misalnya dengan paragraf pendek dan heading yang jelas. Ini membuat konten lebih ramah mesin pencari dan pengunjung.

Pastikan juga bagian header dan footer situs kamu memuat informasi penting, seperti logo, detail kontak, dan tautan ke halaman utama.

Terakhir, jangan lupa mengganti seluruh konten placeholder atau dummy pada template desain yang digunakan. Konten final harus mencerminkan nilai brand secara otentik, mulai dari headline, deskripsi produk, hingga copywriting pada halaman profil.

Jika butuh bantuan, Tim VRDA siap bantu bisnis Anda tampil maksimal di era Mobile! Kami siap merancang website yang sesuai tone dan objektif bisnismu. Anda bisa hubungi kami untuk mulai membangun website impian Anda.

8. Integrasi Analytics & Alat SEO (Plugin & Tools)

Alat analitik membantu memahami perilaku pengunjung. Sementara SEO tools meningkatkan visibilitas website di mesin pencari.

Pastikan Google Analytics & tools pelacakan lainnya terintegrasi dengan benar dalam website Anda. 

Gunakan alat SEO tools seperti SEOPress atau Rank Math di WordPress untuk memandu optimasi konten sesuai SEO. Hubungkan juga Google Search Console agar kamu bisa memantau performa SEO, indexing, dan keyword pencarian. Ini penting agar website tampil optimal di hasil pencarian dan bisa terus dianalisis untuk ditingkatkan.

9. Uji Formulir & Elemen Interaktif

Pastikan semua formulir, tombol, dan menu di website berfungsi dengan baik di berbagai perangkat dengan melakukan uji coba pengiriman formulir, mengecek tombol dan dropdown pada berbagai ukuran layar, serta menambahkan pesan error yang jelas jika terjadi kesalahan input.

10. Uji Kecocokan Mobile (Mobile Friendly)

Karena sebagian besar pengunjung datang dari perangkat mobile, pastikan tampilan website responsif di berbagai ukuran layar. 

Gunakan mobile editor, preview tools, dan uji langsung di beberapa perangkat untuk memastikan pengalaman pengguna tetap optimal. Hindari elemen seperti pop-up yang sulit ditutup di layar kecil.

Desain Website responsif dan Mobile Friendly bukan sekadar agar terlihat bagus di HP, tapi juga harus cepat, dan mudah digunakan. Di VRDA, kami telah menerapkan setiap elemen desain dan teknis mendukung pertumbuhan bisnis klien kami.

Baca Juga: Cara Kami Mendesain Website Konveksi yang Mobile Friendly

11. Atur Struktur URL (Permalink)

Gunakan format URL yang konsisten, seperti: namasitus.com/tentang-kami. Contoh tersebut mudah dibaca dan mencerminkan isi halaman. Anda juga harus menghindari angka acak dan karakter aneh.

Struktur permalink yang baik membuat pengguna lebih mudah menavigasi dan membantu SEO mengenali konten dengan lebih jelas.

12. Buat File Robots.txt

File ini memberi tahu mesin pencari halaman mana yang boleh dan tidak boleh diindeks. Misalnya, kamu bisa blokir akses ke /admin agar bagian backend tidak muncul di Google. Gunakan Google Search Console untuk menguji apakah file ini sudah dikonfigurasi dengan benar.

13. Pastikan kepatuhan hukum

Mematuhi hukum, termasuk perlindungan data dan aksesibilitas, sangat penting untuk membangun kepercayaan sekaligus menghindari risiko hukum. Kalau website kamu tidak memakai cookie, tapi tetap mengumpulkan data (misalnya lewat form kontak, newsletter signup, atau analitik tanpa cookie seperti server log atau privacy-friendly analytics), kamu tetap wajib memberi tahu pengunjung di kebijakan privasi. Website kamu juga harus mengikuti panduan aksesibilitas seperti WCAG agar situs dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas.

14. User Testing sebelum Launch

Lakukan uji coba situs dengan pengguna nyata untuk menemukan bug, masalah UX, atau area yang membingungkan sebelum peluncuran resmi. Ingat, desain web bukan hanya soal estetika, tetapi juga fungsi, pengalaman pengguna, dan kepatuhan hukum. Gunakan checklist ini untuk memastikan semua aspek penting telah terpenuhi sebelum website Anda Launching!

15. Buat akun Media Sosial dan Bangun Branding Anda!

Sebelum website diluncurkan, manfaatkan media sosial untuk membangun antusiasme dan menarik traffic sejak hari pertama. Misalnya dengan membuat akun di platform yang sesuai dengan target audiens, Instagram untuk bisnis berbasis visual, LinkedIn untuk B2B, atau TikTok untuk menjangkau pasar yang lebih luas. 

Posting konten teaser, countdown, dan behind the scenes untuk menciptakan rasa penasaran. Libatkan audiens melalui kuis, polling, atau giveaway agar mereka terhubung dan siap mengunjungi website Anda ketika Launching.

Itulah panduan dan Checklist Desain Website: 15 Langkah Website Profesional yang bisa kamu ikuti. Jangan biarkan keraguan menahan langkahmu.

Siap membangun website untuk bisnis yang lebih kredibel dan terlihat pro?

 Ikuti langkahnya, dan wujudkan kehadiran onlinemu di VRDA, mulai hari ini!